Wartaindonesia.idWartaindonesia.idWartaindonesia.id
  • Home
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukum
  • Indeks Berita
Search
© 2023 WARTAIndonesia.id. Berita & Informasi Indonesia. All Rights Reserved.
Reading: Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara
Sign In
Notification Show More
Wartaindonesia.idWartaindonesia.id
  • Home
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukum
  • Indeks Berita
Search
  • Home
  • Nasional
  • Bisnis
  • Hukum
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2023 WARTAINDONESIA.id | Berita & Informasi Indonesia | All Rights Reserved.
Wartaindonesia.id > Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara
News

Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara

Warta
Warta
Rabu, 21 Agustus 2024
Share
SHARE

Jakarta, 20 Agustus 2024 – Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN-BAC Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, komitmen untuk mencapai nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) jangan sampai mengorbankan pertumbuhan di kawasan Asia yang sedang melaju pesat. “Harus dijaga keseimbangan antara penerapan prinsip keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan “Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable” yang didukung oleh Kadin Indonesia, melalui ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia, berkolaborasi dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Japan Business Federation (Keidanren) hari ini, Selasa (20/8/2024). 

AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan yang pertama kalinya digelar sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group oleh Keidanren, ASEAN Business Advisory Council, dan ERIA pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang pada 18 Desember 2023 di Tokyo, Jepang.

Dalam kesempatan AZEC Advocacy Group Roundtable, Arsjad mengungkapkan bahwa komitmen mencapai nihil emisi harus diselaraskan dengan kondisi di masing-masing negara, sehingga potensi pertumbuhan ekonomi Asia yang meningkat pesat juga harus tetap dijaga. Indonesia, katanya, telah memiliki komitmen kuat untuk mencapai ekonomi net-zero pada 2060 atau lebih cepat. 

Inisiatif internasional seperti AZEC ini menjadi sangat penting dalam menjaga keseimbangan komitmen mencapai nihil emisi dan pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan demikian, AZEC Advocacy Group bertujuan untuk menjadi platform bagi sektor swasta dalam merealisasikan solusi dan menyuarakan aspirasi terkait transisi energi. 

“Kita tidak boleh juga kehilangan peluang (pertumbuhan ekonomi yang pesat), mengingat saat ini sedang ada pergeseran pertumbuhan global ke kawasan Asia. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan,” tegas Arsjad Rasjid.

Lebih lanjut Arsjad mengingatkan bahwa pendekatan global terhadap transisi energi harus memperhitungkan kompleksitas dari kebutuhan energi serta lanskap ekonomi di berbagai negara di Asia. Oleh karena itu, perlu didorong pendekatan ketahanan dan transisi energi sebagai metode paralel dan saling terkait bagi negara-negara Asia. 

Arsjad mengingatkan, ketahanan energi sangat penting. Tidak hanya mendukung industri baru atau memastikan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan, tetapi juga  peluang ekonomi yang layak. Namun, di saat yang sama, negara-negara Asia juga harus beralih ke pendekatan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dengan komitmen pemerintahan Indonesia dalam mengembangkan kerangka ekonomi yang “Pro-Growth, Pro-Welfare, dan Pro-Green”, Arsjad Rasjid berharap forum seperti AZEC akan mengundang kerja sama internasional lainnya yang lebih luas, sehingga dapat menjadi wadah penting untuk kolaborasi lintas negara dan sektor. Ia menekankan pentingnya menyelaraskan visi ini dengan kontribusi sektor swasta di Asia untuk memastikan transisi energi yang inklusif.

“Kami berbagi semangat yang sama dengan AZEC: ‘Asia’s Transition, Asia’s Solution, Asia’s Transition, Asia’s Pathway‘. Narasi ini berpotensi menjadi narasi bersama dalam forum yang lebih besar nanti, misalnya di COP-29 di Azerbaijan. Namun, ini harus selaras secara inklusif dengan kontribusi sektor swasta di kawasan ini,” papar Arsjad.

Arsjad juga memaparkan bahwa AZEC Advocacy Group ini bukan sekadar mendorong kepentingan nasional, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi regional yang lebih inklusif. “Kami ingin memastikan bahwa kontribusi sektor swasta diakui dan diintegrasikan dalam upaya transisi energi yang berkelanjutan di Asia,” katanya.

Managing Director Keidanren, Arihiro Iwamura, menambahkan bahwa AZEC berperan sebagai platform untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon dapat dicapai secara bersamaan oleh industri di seluruh Asia. “AZEC dibentuk untuk mencapai dua target utama, yakni pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon, yang harus diwujudkan secara simultan oleh para pelaku industri di setiap negara di Asia,” ungkapnya.

Sementara itu, President ERIA, Prof. Tatsuya Watanabe, menekankan bahwa keberhasilan transisi ekonomi berkelanjutan di Asia sangat bergantung pada kemampuan setiap negara untuk mengintegrasikan teknologi yang tepat, sambil tetap menghormati kebutuhan dan tantangan spesifik mereka masing-masing. “Negara-negara di Asia memiliki tujuan bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi optimal dengan tetap memperhatikan kebutuhan spesifik setiap negara. Salah satu fokus utama kami adalah bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Ketua ASEAN-BAC Laos 2024, Oudet Souvannavong menyatakan bahwa diskusi pada pertemuan ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pentingnya kolaborasi antar negara Asia. “Kolaborasi ini membutuhkan dukungan teknologi dan pendanaan yang memadai agar dapat diwujudkan secara efektif,” ujarnya.

AZEC Advocacy Group Roundtable mempertemukan para pemimpin bisnis, pemerintah, dan pakar energi untuk bertukar pengetahuan dan solusi terkait transisi energi. Agenda utama meliputi diskusi mengenai lanskap dan tantangan transisi energi di Asia, kerangka kerja nasional dan regional yang efektif, serta skema pembiayaan terbaik. Inisiatif ini juga menjadi bukti komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung target emisi nol tahun 2060 atau lebih cepat sesuai dengan komitmen nasional Indonesia di bawah UNFCCC.

***

Tentang Kadin Indonesia 

Berdiri pada tahun 1968 dan ditetapkan berdasarkan hukum pada 1987, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merupakan organisasi payung bagi seluruh kamar dagang dan serikat bisnis Indonesia, termasuk kamar dagang yang berasal dari luar negeri di Indonesia. Kadin Indonesia bertindak selaku suara sektor swasta dan menjalin hubungan erat dengan pejabat pemerintahan. Misi Kadin Indonesia adalah untuk mendukung perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara vital, berkelanjutan, dan adil. Jaringan Kadin Indonesia yang mencakup 35 Kadin Provinsi dan 544 cabang distrik mewakili suara seluruh serikat bisnis meliputi semua sektor relevan dari ekonomi Indonesia. Bermitra dengan lembaga pemerintahan kunci, Kadin Indonesia merupakan mitra aktif dalam reformasi bisnis dan ekonomi. Kadin Indonesia adalah titik kontak pertama bagi perusahaan asing dan membuka pintu menuju sektor swasta di Indonesia yang dinamis.

Tentang ASEAN-BAC 

ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dibentuk pada 2001 dan resmi didirikan pada 2003 untuk memperkuat integrasi ekonomi ASEAN dengan memberikan suara kepada sektor swasta. Pada tahun 2023 Indonesia memimpin keketuaan ASEAN-BAC dengan fokus pada tema “ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity.” Di bawah kepemimpinan KADIN Indonesia, ASEAN-BAC berfokus pada lima prioritas utama: transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan keamanan pangan. Melalui berbagai inisiatif seperti ASEAN QR Code dan ASEAN Net Zero Hub, Indonesia berupaya mempercepat transformasi ekonomi kawasan, memastikan ASEAN tetap stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Pada tahun ini, ASEAN-BAC diketuai oleh Laos

Tentang AZEC dan AZEC Advocacy Group

Dibentuk pada tahun 2022, AZEC adalah platform yang bertujuan untuk menyatukan negara-negara Asia dalam memajukan dekarbonisasi melalui strategi transisi energi yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. AZEC Advocacy Group, yang dibentuk melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Desember 2023, menyediakan platform bagi sektor swasta untuk memainkan peran sentral dalam membentuk strategi-strategi tersebut.

TAGGED:BisnisEkonomiEkonomi dan BisnisIndonesiaNasionalNusantara
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Pilar Apresiasi Sinergi Pemkot dan Baznas Kota Tangsel Beri Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk 500 Guru TPA/TPQ
Next Article Hari Juang Polri: Penghormatan Pendahulu Polri dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Terbaru

Divhumas Polri Raih Gold Winner Kategori Keterbukaan Informasi di Makaravox UI PR Awards 2025
Selasa, 20 Mei 2025
Jadwal SPMB SMP Negeri Tangsel Tahun Ajaran 2025/2026
Selasa, 20 Mei 2025
Benyamin: Kebangkitan Bangsa Berawal dari Langkah Sederhana
Selasa, 20 Mei 2025
Waisak 2025, WOM Finance Revitalisasi Vihara Cetiya Anurudha di Serpong Utara
Selasa, 20 Mei 2025
Hari Kebangkitan Nasional Momen Refleksi Nilai Bangsa dalam Menjalankan Tugas
Selasa, 20 Mei 2025
Apel Kesiapsiagaan, Bupati Tangerang: Berikan Perlindungan Rasa Aman bagi Seluruh Warga
Senin, 19 Mei 2025
Benyamin Sambut Milad ke-37 KKSS, Budaya dan Kebersamaan Fondasi Membangun Kota Tangsel
Senin, 19 Mei 2025
Dibuka Resmi, Kejuaraan “Brimob Challenge 2025” di Pusdik Brimob Watukosek Jadi Ajang Asah Kesiapan Operasional Personel
Senin, 19 Mei 2025
Kapolri Silaturahmi, Beri Motivasi untuk Siswa Terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara
Senin, 19 Mei 2025
Kakorlantas Imbau Seluruh Stakeholder Koordinasi Program Pencegahan Kecelakaan
Minggu, 18 Mei 2025

You Might also Like

Nasional

Momen Ibu Iriana Jokowi Minum Teh dengan Madam Peng Liyuan

Wartaindonesia
Wartaindonesia
Kamis, 27 Juli 2023
News

OPPO Find X8 Series Meluncur dengan MediaTek Dimensity 9400 SOC untuk Pasar Global: Menggabungkan Performa Ultra, Efisiensi, & Pengalaman AI

Warta
Warta
Senin, 18 November 2024
Nasional

Tanggapi Tingginya Pengangguran di Usia Produktif, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Tekankan Peningkatan Lapangan Kerja dan Kompetensi Angkatan Kerja

Warta
Warta
Rabu, 7 Agustus 2024
Nasional

Ditutup Presiden Jokowi, KTT Ke-43 ASEAN Hasilkan 90 Dokumen dan Kesepakatan Konkret

Wartaindonesia
Wartaindonesia
Kamis, 7 September 2023
News

Baterai Jumbo Bikin Galaxy Z Flip6 | Z Fold6 Lebih Awet, Kok Bisa?

Warta
Warta
Jumat, 25 Oktober 2024
News

Wujudkan Liburan ke Destinasi Impian, BCA Tebar Promo Cashback hingga Cicilan BCA 0% di BCA Singapore Airlines Travel Fair 2025

Warta
Warta
Kamis, 6 Februari 2025
Hukum

Presiden Prabowo Ingatkan TNI-Polri Harus Mengabdi ke Rakyat dengan Totalitas

Wartaindonesia
Wartaindonesia
Jumat, 31 Januari 2025
News

Samsung Perkuat Komitmen untuk Melestarikan Laut Melalui Teknologi Galaxy

Warta
Warta
Kamis, 20 Februari 2025
Bisnis

Gelar Lomba Taman Ruas Jalan Tol, Jasa Marga Dapuk Taman Ruas Jalan Tol Jagorawi Sebagai Juara 1

Warta
Warta
Selasa, 5 Maret 2024
Show More
Wartaindonesia.idWartaindonesia.id
Follow US
© 2023 WARTAINDONESIA.id | Berita & Informasi Indonesia | All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kode Etik
  • Contact
Go to mobile version
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?