Vientiane, WARTAIndonesia.id – Di hari terakhir rangkaian agenda KTT Ke-44 dan 45 ASEAN, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri dan menyampaikan pidato kunci pada pertemuan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2024 di Convention Hall, Hotel Landmark, Vientiane, Laos, pada Jumat (11/10/2024).
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P. Marsudi, dalam forum AIPF yang digelar untuk kedua kalinya ini, Wapres memaparkan tiga poin penting terkait ASEAN.
“Pak Wapres menekankan yang pertama, peran ASEAN dinilai sangat besar dalam menjaga stabilitas dan perdamaian,” ujar Menlu.
Tidak hanya itu, sambungnya, ASEAN juga terbukti tangguh dan adaptif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dibuktikan dari perdagangan intra ASEAN yang mencapai 3,5 triliun USD, yang bahkan melampaui perdagangan di masa pra-pandemi.
“Kemudian investasi di ASEAN juga mencapai 229 miliar USD dan terus meningkat di tengah penurunan investasi global dan peningkatan yang paling signifikan terjadi di sektor keuangan dan teknologi, dan sekali lagi ini menunjukkan bahwa ASEAN mampu menjadi pusat pertumbuhan kawasan,” imbuh Menlu.
Kemudian yang kedua, lanjut Menlu, Wapres menyampaikan besarnya potensi ekonomi hijau di ASEAN. Guna mendukung potensi ini, Wapres menekankan pentingnya ASEAN untuk menyelaraskan inovasi di sektor lingkungan hidup dengan transformasi digital.
“Di ASEAN, investasi hijau itu mencapai nilai 6,3 miliar USD dan meningkat 20% pada tahun 2023. Nah ke depannya, kerjasama ekonomi sirkular serta kerjasama ekonomi biru penting untuk ditingkatkan,” papar Menlu.
Selanjutnya yang ketiga, menurut Menlu, Wapres menekankan perlunya penguatan sinergi dengan dunia usaha untuk mendukung dunia bisnis di ASEAN. Dalam kaitan ini, Wapres menyambut baik peluncuran ASEAN Indo-Pacific Business Network.
“Pembentukan network ini juga menunjukkan bahwa telah terjadi shifting dari ASEAN Indo-Pacific Forum yang lebih government led sekarang sudah lebih business led dengan terbentuknya network tersebut, dan tentunya kita harapkan bahwa kerjasama yang di lead oleh bisnis ini akan lebih sustainable,” pungkas Menlu. (EP/AS-BPMI Setwapres)