Jakarta – Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso membuka langsung pelatihan mobil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan Anev Kecelakaan Lalu Lintas Menonjol T.A. 2024, di Fave Hotel PGC Cililitan, Senin (23/9/2024). Dilanjutkan penyematan tanda peserta dan penyerahan kunci mobil secara simbolis mobil olah TKP.
Dalam sambutannya Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, meningkatkan sarana prasarana, kemampuan personel, mobil olah TKP yang mengedepankan teknologi canggih akan membantu penanganan kecelakaan lalu lintas.
“Kita harus meningkatkan terus baik itu sarana prasarana maupun kemampuan personel, diperlukan penanganan dengan petugas yang profesional dan pengadaan kendaraan alat mobil olah TKP yang sudah dilengkapi dengan 3D laser sacanner,” ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.
Dirgakkum Korlantas Polri menambahkan, personel yang bertugas untuk menangani kecelakaan harus menguasasi TPTKP awal dan proses penyidikan yang didukung dengan sarana prasarana, almatsus dan kendaraan yang lebih baik.
“Jadi nanti sistem trainner of training kepada mereka yang lain harapannya nanti bisa bisa seluruhnya bisa menangani kecelakaan itu dari mulai tp tkp awal, proses penyidikan itu bisa dibantu dengan sarana prasarana baik almatsus maupun kendaraan yang lebih baik lagi,” tambah Dirgakkum.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada bidang penegakkan hukum menangani kecelakaan lalu lintas menonjol penanganannya komperhensif, mulai dari preemtif, penangkalan, pencegahan, penegakan hukum dan kerjasama dengan stakeholder terkait.
“Untuk menurunkan kecelakaan lalu lintas, menurunkan kemacetan lalu lintas dan meningkatkan budaya tertib hukum lalu lintas kepada masyarakat ini kita tidak bisa kerja sendiri kita harus bekerja sama dengan stakeholder terkait,” jelas Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.
Dengan adanya anev kecelakaan lalu lintas menonjol, mengingat 152.000 jumlah Kecelakaan yang terjadi, hampir 1.500 lebih itu menonjol sehingga menjadi prihatin dan harus ditangani dengan baik.
“Saat ini beberapa tempat kita antisipasi kita mengurangi fatalitas korban laka, ada berbagai evaluasi di situ baik dari segi manusianya yang menangani, dari sarana prasarana yang perlu ditingkatkan kemudian juga kondisi jalannya mungkin yang perlu diperbaiki,” kata Dirgakkum.
“Karena yang menangani masalah lalu lintas ini untuk di Indonesia tidak hanya Polisi Lalu Lintas tapi semuanya termasuk salah satunya adalah bagaimana kesadaran dari masyarakat dalam berlalu lintas itu akan mencerminkan bahwa kita adalah budaya bahwa kita ini adalah bangsa yang berbudaya dan beradap,” pungkasnya.
Kegiatan pelatihan mobil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan Anev Kecelalaan Lalu Lintas Menonjol T.A. 2024 diikuti oleh, perwakilan Kasi Laka Polda jajaran, Perwakilan Kasi Lantas, dan 62 personel perwakilan polda jajaran.