Bogor, WARTAIndonesia.id – Pondok pesantren (ponpes) tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan pentingnya pembangunan pesantren yang dapat mendukung tiga fungsi tersebut, saat menghadiri groundbreaking Masjid Mambaul Khair dan Ponpes Darul Amin di Bukit Al-Amin, Rawa Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/10/2024).
Sebagai pusat pendidikan, Wapres menekankan, pembangunan pesantren memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi yang paham agama atau diistilahkan dengan i’dadul mutafaqihina fiddin.
“Kenapa? Karena, orang yang paham agama itu orang yang melanjutkan perjuangan. Karena, para ulama ini tidak semuanya hidup selamanya, dia akan meninggal,” jelasnya.
Wapres juga menyebutkan bahwa Ponpes Darul Amin dirancang sebagai lembaga pendidikan terpadu yang tidak hanya melahirkan ulama, tetapi juga ahli di bidang pertanian dan teknologi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Pesantren sekarang dikembangkan tidak hanya untuk melahirkan al-mutafaqihina fiddin, tapi juga al-mu’amirin al-ardha, yang bisa memakmurkan bumi,” tambahnya.
Sebagai wujud nyata komitmennya terhadap pemberdayaan ekonomi, Wapres melakukan penanaman bibit kopi di Bukit Al-Amin, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Ia berharap kopi dari wilayah ini dapat dikembangkan menjadi produk unggulan.
“Kopinya ini akan menjadi kopi yang super yang kemudian akan ada juga perbaikan-perbaikan pada tanaman kopi yang ada. Sehingga, nanti akan bekerja sama dengan masyarakat di dalam rangka mengembangkan perkopian,” ujar Wapres optimis.
Selain kopi, Wapres mengungkapkan rencana pengembangan kacang inchi, komoditas bernilai tinggi yang kaya Omega 3, 6, dan 9, yang akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Wapres juga menegaskan pentingnya kontribusi pesantren dalam membawa kemajuan bagi masyarakat di lingkungan sekitar, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian.
Di sisi lain, Wapres menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut. Ia memuji pembangunan jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah mengubah kawasan tersebut menjadi lebih maju.
“Dengan dibangun jalan dari PUPR, ini juga akan meningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Wapres mengingatkan bahwa segala bentuk pembangunan yang memberikan manfaat kepada masyarakat adalah bagian dari ibadah sosial, di mana memberikan manfaat kepada sesama juga bernilai ibadah.
“Ibadah itu juga melakukan sesuatu yang memberi manfaat, yang diridai oleh Allah,” imbuhnya.
Dalam acara ini, Wapres juga menyampaikan rasa syukur atas terealisasinya pembangunan pesantren yang telah lama direncanakan. Hal ini dapat terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Chairman CT Corp Chairul Tanjung, yang berkomitmen membangun masjid di kompleks pesantren tersebut.
Menjelang masa akhir jabatannya, Wapres menegaskan bahwa pengabdiannya akan terus berlanjut tanpa henti.
“Pengabdian harus berlanjut. Tidak ada pengabdian yang berhenti, pokoknya tanpa henti. Kebetulan saya concern di pendidikan, di kepesantrenan. Maka, salah satu yang saya [dorong], selain saya punya pesantren di Banten, di sini juga akan saya bangun pesantren,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengungkapkan dukungannya terhadap semangat pengabdian K.H. Ma’ruf Amin dalam membangun pesantren berkualitas dengan fasilitas masjid yang indah dan memadai.
“CT Corp, dalam hal ini lembaga ZISWAF CTARSA, berkomitmen untuk membangun masjid yang insya Allah perencanaannya secara umum sudah selesai, tetapi perencanaan detail masih akan harus dikerjakan agar pelaksanaan daripada pembangunan masjid ini betul-betul dapat terlaksana dengan baik,” paparnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2009-2014 Mohammad Nuh, segenap jajaran pejabat di lingkup Kementerian LHK dan PUPR, serta Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Muhammad Imam Aziz, Robikin Emhas, Lukmanul Hakim, Zumrotul Mukaffa, dan Guntur Iman Nefianto. (RR/SK- BPMI, Setwapres).